Wednesday, July 6, 2011

Termenung Dalam Sebuah Pemikiran

Termenung dalam sebuah pemikiran - Malam itu bersinarkan cahaya bulan sabit, di saat roda kehidupan terus berputar. Tatapan mataku tak berhenti melihat indanya cahaya bulan yang di temani untaian awan yang menghias indahnya malam itu. Terdengar suara anak - anak yang sedang bermain ria, yang seakan menjadi penerang dan memberikan sebuah senyum kecil.

Mataku mulai berkedip dan mulai terlintas kenangan masa lalu, membuat anganku berjalan ke belakang tanpa melihat spion kehidupan. Ketawa menjadi apresiasi ketika teringat kenangan lucu bersama teman kehidupanku. Sedih serta wajah yang pucat terjadi padaku ketika teringat kenangan yang penuh penyesalan.

Kenangan - kenangan itu menjadi lengkap ketika semua berpadu, yang menjadi penyeimbang jalan kehidupan. Kini mataku terpejam teriring hembusan nafas panjang, lalu kepalaku mulai mengangguk - angguk " Kata penyesalan bukanlah kata terbaik untuk di ucapkan sebagai gambaran penyesalan hati" .

Merenung dan teringat dengan sebuah syair " saat sendiri menatap langit kelabu, teringat dosa - dosaku masa lalu , akankah jiwa diterima disisiNYA, ketika wajahku bertemu denganNYA, aku hanya manusia yang terhias dengan dosa, tapi Dia ampunanNYA lebih luas Dari dunia."
semoga cahaya bulan terus menjadi pencerah diri dan terus menerangi setiap malam - malamku.



No comments:

Post a Comment