Friday, January 21, 2011

Menghindari Keracunan Makanan di Rumah

Pernah neh aku sama aa menghadiri satu acara kumpul-kumpul, makanannya enakk. Malam hari nya sekitar jam 2 pagi aa sakit perut dan pagi nya  sakit perut lagi. Kupikir sakit perut biasa...tiba-tiba ada suara telp dan temenku tanya kmaren waktu di acara kumpul-kumpul sakit perut ga?? aku bilang aku seh baik-baik aja..cuma aa iya..eeeh ternyata hampir semua orang yg dateng ke acara tersebut sakit perut sampe ada yang 7-10 kali ke toilet. Baca di berita juga gitu pulang dari hajatan eehh balik-balik mencret. Malah banyak yangs ampe kerumah sakit gara2 keracunan makanan.
Aku juga sering bikin makanan untuk orang lain dan rasanya kalo itu terjadi sama aku duhh aku pasti ngerasa ga enak..padahal aku yakin yg masak buat acara kumpul-kumpul  tuh dah pasti sebersih dan seenak mungkin.
Aku googling neh biar kalo nanti aku masak untuk orang lain ga sampee deh kejadian menimpa diriku..:P

smoga info ini berguna.
Bagaimana Anda bisa yakin makanan yang Anda makan sudah aman? Seringkali, keracunan makanan terjadi karena makanan tak ditangani secara tepat, tidak dimasak secara benar, atau tidak disimpan dengan baik.
Keracunan makanan, yang juga akan mengarah pada penyakit lebih serius yang disebabkan makanan dikenal dalam istilah medis sebagai gangguan gastrointestinal, yang disebabkan oleh mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Nah, berikut ini ada beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengurangi kemungkinan terserang keracunan makanan.
1. CUCI TANGAN
Cucilah tangan, perlengkapan memasak dan alat makan secara teratur, dan sebelum digunakan. Bila terjadi penyebaran bakteri berbahaya di tangan Anda, pada perlengkapan memasak dan alat makan, Anda sekeluarga berisiko besar menyerap banyak mikro organisme tadi, lalu mejadi sakit. Cucilah tangan dengan air hangat dan sabun, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, terutama setelah mengolah daging sapi mentah, daging ayam, ikan, kerang, atau telur. Lalu, gunakan air panas dan sabun untuk mencuci perlengkapan masak dan alat makan yang akan digunakan.
2. PISAHKAN MAKANAN
Ketika berbelanja, pisahkan makanan mentah dengan makanan dan barang belanjaan yang lain. Hal ini untuk mencegah perpindahan kontaminasi kuman dari satu makanan ke makanan lain.
* Pisahkan produk daging dan ayam dari belanjaan Anda yang lain.
* Bungkus daging mentah dengan rapat agar cairannya tak menumpahi dan mengontaminasi makanan lain.
* Gunakan talenan berbeda untuk memotong daging mentah dan makanan siap makan, seperti roti dan sayuran.
* Gunakan piring berbeda untuk daging mentah dan makanan yang sudah masak atau matang.
3. MEMASAK DENGAN SUHU AMAN
Masaklah makanan Anda sampai benar-benar matang! Cara terbaik untuk mengetahui apakah makanan dari daging sapi, ayam, atau telur sudah benar-benar matang adalah dengan termometer khusus makanan. Sehingga, Anda bisa tahu pasti apakah makanan yang dimasak sudah mencapai suhu yang cukup untuk membunuh bakteri atau belum. Anda pun bisa membunuh organisme berbahaya pada hampir semua masakan jika dimasak pada suhu antara 60-82 derajat Celcius.
4. BEKUKAN MAKANAN YANG MUDAH BASI
Bakteri berbahaya bisa tereproduksi kembali secara cepat bila makanan tak disimpan dalam kulkas secara benar. Dinginkan atau bekukan makanan yang mudah basi dalam 2 jam setelah pembelian. Bila suhu ruangan di atas 90 derajat Celcius, dinginkan makanan yang mudah basi dalam 1 jam setelah pembelian. Bekukan daging sapi, ayam, ikan, dan kerang jika Anda berencana akan memasaknya dalam dua hari. Bekukan daging sapi, daging ayam, atau daging kambing dalam 3-5 hari.
5. HILANGKAN BEKUAN ES PADA MAKANAN
Bakteri bisa tereproduksi kembali secara cepat pada daging sapi, ayam, dan ikan pada suhu kamar. Jadi, hilangkan bekuan es pada makanan dengan menggunakan cara berikut:
* Dalam kulkas. Bungkus secara benar daging sapi, ayam, dan ikan agar airnya tak menumpahi makanan lain. Begitu bekuan es sudah dihilangkan, gunakan daging sapi, ayam, dan ikan dalam 1-2 hari.
* Dalam microwave. Gunakan defrost atau atur pada posisi medium agar bekuan es benar-benar hilang. Bila daging sapi, ayam, atau ikan sudah dalam bentuk potongan, pisahkan selama proses pencairan, untuk memastikan bekuan esnya hilang, dan segera masak daging-daging tadi setelah pencairan..
* Dalam air dingin. Rendam makanan yang terbungkus rapat di dalam air dingin, dan ganti air setiap 30 menit. Atau, tempatkan makanan yang terbungkus rapat di bawah air dingin yang mengalir. Segera masak makanan setelah pencairan.
6. HATI-HATI MENYIAPKAN MAKANAN
Bakteri berbahaya bisa tumbuh cepat bila makanan yang telah disiapkan dibiarkan tanpa alat pemanas atau alat pendingin yang tepat, terutama jika mengadakan pesta prasmanan atau pesta kebun.
* Buang makanan sisa yang disimpan pada suhu kamar, selama lebih dari 2 jam atau di cuaca panas selama lebih dari 1 jam.
* Bila makanan dingin harus dibiarkan selama lebih dari 2 jam, letakkan es di bawah makanan tadi agar tetap dingin. Ganti esnya bila sudah mencair.
* Bila makanan panas harus dibiarkan selama lebih dari 2 jam, gunakan alat pemanas di bawah makanan tadi agar tetap panas.
7. BUANG BILA RAGU
Bila Anda tak yakin dengan makanan yang akan Anda makan meski telah disiapkan, disediakan, atau disimpan dengan aman, sebaiknya segera buang. Makanan sisa yang dibiarkan terlalu lama pada suhu kamar dapat mengandung bakteri atau toksin yang tak mudah mati, walaupun sudah dimasak. Jangan cicipi makanan yang Anda tak yakin masih baik atau tidak. Sebaiknya, buang saja. Walaupun tampak bagus dan baunya normal, tak berarti selalu aman untuk dimakan.
8. TAHU KAPAN HARUS MENGHINDARI MAKANANKeracunan makanan sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, wanita hamil dan bayi yang dikandungnya, orangtua, serta orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Mereka memiliki risiko masalah kesehatan serius bila keracunan makanan, dan harus diberikan perhatian ekstra, dengan menghindari makanan dan keamanan makanan seperti berikut:
* Daging sapi dan daging ayam mentah atau ½ matang.
* Ikan dan kerang mentah, atau kurang matang.
* Telur dan makanan mentah atau kurang matang. Atau, makanan yang mengandung telur, makanan mentah, atau kurang matang.
* Sejumlah sayuran mentah seperti tauge, buncis, dan lobak mentah.
* Jus, sari buah apel, produk susu, dan keju yang semuanya tidak steril.
* Makanan cepat saji atau roti isi daging yang tidak dimasak.
*Hindari susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi
*Sebaiknya memanaskan makanan sebelum dimakan
*Untuk makanan dan minuman kaleng sebelum dibuka periksa kemasan/kaleng untuk mengetahui kerusakan makanan (ciri fisik, aroma, tekstur, warna), periksa tanggal kadaluwarsa dan buang makanan yang sudah kadaluwarsa
*Selalu minum air masak atau air mineral dalam kemasan/botol
*Memakai air panas dan sabun untuk membersihkan semua alat dapur
*Jajan sedapat mungkin dihindari, lebih baik makan makanan yang disiapkan sendiri karena kemanan makanan tersebut lebih terjamin
Sebagai bentuk pencegahan keracunan makanan, jaga makanan panas tetap panas, menjaga makanan dingin tetap dingin, dan terpenting adalah menjaga kebersihan, terutama tangan Anda. Bila Anda mengikuti aturan-aturan dasar ini, kecil kemungkinannya bagi Anda akan keracunan makanan.
 
source : tabloid Nova

No comments:

Post a Comment